Haha...bangsa yang aneh. Dan memang inilah gambaran bangsa kita. Apakah ini menunjukkan memang harkat dan derajat bangsa kita?
Baru saja diberitakan di media online detik.com bahwa ada pertanyaan soal lagu SBY (sepertinya sih : Susilo Bambang Yudhoyono). Mengapa begitu hebatnya SBY sehingga lagunya saja jadi berita. Yah siapa saja yang jadi presiden kita musti jadi hebat dan jadi selebriti.
Eit tunggu dulu, bukan berarti artis ini selalu penyanyi (meski beliau mengeluarkan album), tapi yang ingin saya berikan tanggapan justru ada apa di balik semua berita dan sajian yang ada saat ini? Yang menjadi kekhawatiran kita adalah dengan berita yang "sepele" ini mengharuskan SBY sang presiden membuat konfrensi pers...weleh..weleh....
Mengapa orang nomor 1 di Indonesia kita disuguhi dan di bombardir dengan hal-hal yang menurut saya "ringan". Bukankan masih begitu banyak yang musti kita lakukan untuk bangsa ini. Mengapa semua harus presiden untuk mengurusi saudara kita di Wasior. Apakah wakil dan pejabat kita "mejen"? atau hanya duduk-duduk sambil menunggu jatah makan?
Waduh...mau jadi apa bangsa ini, wajar saja juka waktu itu Alm. Gus Dur menyindir. Bukankah presiden memiliki "pembantu" yang harus siap setiap saat dan sigap. Dan tugas mereka adalah membantu dan memberikan laporan kepada presiden. Jika bukan kapasitas mereka menjawab, maka presiden yang akan menangani dan mengambil keputusan, meski dengan persetujuan sana-sini dan pertimbangan yang baik.
Nah saudaraku, marilah kita menjadi lebih dewasa, sedik lebih baik dari pada tidak sama sekali. Bukankan bangsa ini merdeka karena orang tua kita. Dan mereka tidak berpesan agar bangsa ini di pimpin oleh ini atau itu? Karena itu janganlah kita sia-siakan kemerdekaan bangsa kita.
Bukankah dengan persatua bangsa ini bisa merdeka. Lantas mengapa kita saat ini justru mulai terpecah belah dengan kepentingan masing-masing. Bukankan posisi pemimpin itu hanya 1? Jika 10 orang saja yang memperebutkan, dan setiap calon yang di usung memiliki 20 juta pendukung maka akan terjadi peperangan sebanyak 200 juta orang. Bisa jadi 50 juta melawan 150 juta. Yang pada akhirnya mereka akan berperang lagi setelah apa yang di janjikan tidak kunjung di tepati.
Duh...gak ada habisnya cerita ini...karena sebentara lagi ada berita yang lain...yang masih memerlukan tanggapan...Dewasalah dalam segala hal. Jangan seperti anak tk.
Baru saja diberitakan di media online detik.com bahwa ada pertanyaan soal lagu SBY (sepertinya sih : Susilo Bambang Yudhoyono). Mengapa begitu hebatnya SBY sehingga lagunya saja jadi berita. Yah siapa saja yang jadi presiden kita musti jadi hebat dan jadi selebriti.
Eit tunggu dulu, bukan berarti artis ini selalu penyanyi (meski beliau mengeluarkan album), tapi yang ingin saya berikan tanggapan justru ada apa di balik semua berita dan sajian yang ada saat ini? Yang menjadi kekhawatiran kita adalah dengan berita yang "sepele" ini mengharuskan SBY sang presiden membuat konfrensi pers...weleh..weleh....
Mengapa orang nomor 1 di Indonesia kita disuguhi dan di bombardir dengan hal-hal yang menurut saya "ringan". Bukankan masih begitu banyak yang musti kita lakukan untuk bangsa ini. Mengapa semua harus presiden untuk mengurusi saudara kita di Wasior. Apakah wakil dan pejabat kita "mejen"? atau hanya duduk-duduk sambil menunggu jatah makan?
Waduh...mau jadi apa bangsa ini, wajar saja juka waktu itu Alm. Gus Dur menyindir. Bukankah presiden memiliki "pembantu" yang harus siap setiap saat dan sigap. Dan tugas mereka adalah membantu dan memberikan laporan kepada presiden. Jika bukan kapasitas mereka menjawab, maka presiden yang akan menangani dan mengambil keputusan, meski dengan persetujuan sana-sini dan pertimbangan yang baik.
Nah saudaraku, marilah kita menjadi lebih dewasa, sedik lebih baik dari pada tidak sama sekali. Bukankan bangsa ini merdeka karena orang tua kita. Dan mereka tidak berpesan agar bangsa ini di pimpin oleh ini atau itu? Karena itu janganlah kita sia-siakan kemerdekaan bangsa kita.
Bukankah dengan persatua bangsa ini bisa merdeka. Lantas mengapa kita saat ini justru mulai terpecah belah dengan kepentingan masing-masing. Bukankan posisi pemimpin itu hanya 1? Jika 10 orang saja yang memperebutkan, dan setiap calon yang di usung memiliki 20 juta pendukung maka akan terjadi peperangan sebanyak 200 juta orang. Bisa jadi 50 juta melawan 150 juta. Yang pada akhirnya mereka akan berperang lagi setelah apa yang di janjikan tidak kunjung di tepati.
Duh...gak ada habisnya cerita ini...karena sebentara lagi ada berita yang lain...yang masih memerlukan tanggapan...Dewasalah dalam segala hal. Jangan seperti anak tk.
Comments