Puasa 5 Tahun


Tahun 2009, sebentar lagi tahun 2010. Puasa tahun ini terlihat berbeda. Karena jika menengok ke belakang, sejak tahun 2005 setelah saya selesai kuliah di Yogya ada hal yang menarik saat mengisi bulan Ramadhan.

Ramadhan tahun 2005 sebagian saya habiskan di Bekasi. Tepatnya di perumahan Kota Deltamas. Saat itu saya ikut mengerjakan proyek pemetaan situasi untuk perumahan itu. Dan menjelang lebaran saya dan semua yang bekerja diijinkan pulang ke rumah masing-masing.

Ketika berpuasa di area perumahan, dan kebetulan masjid yang dekat berada di luar area maka kesulitanpun dirasa ketika akan menuju masjid, karena seluruh area dikelilingi oleh tembok pembatas. Yang teringat sekali adalah ketika akan menjalankan sholat jumat di masjid. Berhubung tidak ada kedaraan yang nganggur, akhirnya saya dan teman kerja pergi berjalan kaki. Dan karena seluruh area dikelilingi tembok, kesulitan yang muncul adalah melewatinya. Ada satu lobang kecil yang merupakan saluran air hujan, dan juga merupakan tempat lalulintas hewan (kambing) yang keluar masuk area perumahan ke permukiman warga. Dan disitulah saya dan teman kerja itu menerobos keluar untuk menuju masjid. Saya hanya tersenyum, wah sama dengan kambing nih..hi..hi..

Ramadhan tahun 2006 saya berada di Kalianda – Lampung Selatan. Disana saya mengerjakan proyek BPN. Lebih baik kondisinya daripada tahun 2005 yang dulu. Jika di tahun 2005 menerobos jalannya kambing, maka di tahun 2006 saya tinggal di perumahan yang dekat dengan perkampungan penduduk. Yang menarik saat itu keadaan cuaca sedang panas (musim kemarau), saat berpuasa air di dalam sumur nyaris habis. Dan repotnya lagi mesin pompa yang dipasang sudah tidak mempu lagi mengangkat air yang di dalam sumur. Akhirnya saya gunakan tali tambang yang dimodifikasi untuk mengambil air. Bisa dibayangkan jika air yang dibutuhkan mendesak, akan BAB misalnya. Wah mulai kacau tuh...

Ramadhan tahun 2007. Indramayu, adalah kota selanjutnya tempat menjalankan ibadah puasa. Kejadiannya di awal-awal puasa, karena kondisi camp belum sempurna dan juru masak belum ada, akhirnya berbuka dan sahun musti pergi ke warung makan. Dan jaraknya tidak dekat. Jadi musti bangun lebih awal untuk menghindari habisnya makanan dan saat azan subuh.

Ramadhan tahun 2008 saya kerjakan di tanah papua. Awalnya sedih juga menghabiskan puasa di tanah paling timur itu. Selain komunikasi saat itu agak sulit juga makanan yang disajikan membuat bibir tersenyum kecut..he..he...Betapa tidak, ketika kita sahur, awalnya biasa saja, dengan cukup makan mie siap saji dan teh buatan sendiri. Namun setelah satu, dua, tiga hingga hampir selesai satu bulan mie siap saji selalu dan terus menghiasi meja makan saat sahur. Wah...kacau ini, pikirku. Akhirnya terobati juga kondisi itu, dengan di ijinkannya saya pulang ke rumah. Selamat tinggal mie kuah siap saji saat sahur...heheheh...

Ramadhan tahun 2009 ini adalah ramadhan istimewa. Karena saya awali di rumahku di Metro - Lampung bersama istri dan calon anakku. Ini terjadi karena belum ada proyek yang saya kerjakan. Proyeknya masih menunggu dan menunggu. Mudah-mudahan hingga lebaran bisa di rumah terus. Dan menanti buah hati yang lahir ke dunia dengan selamat dan sempurna. Menjadi generasi yang sholeh, baik dan berilmu.Amin.

Comments