Menjelang 1 Syawal 1430 H


Hati-hati dan waspada!

Itulah slogan yang pantas untuk mengantisipasi datangnya lebaran atau 1 Syawal 1430 H. Bukan berarti kita berhati-hati dan waspada terhadap lebarannya, tetapi kita waspada pada aksi kejahatan menjelang lebaran.

Aksi kejahatan, mulai dari pencurian hingga perampokan disertai pembunuhan, mulain marak di sekitar kita. Lihat saja berita di media televisi, surat kabar, dan radio. Mulai bermunculan kejadian dan peristiwa kejahatan. Pengakuan dan indikasi yang muncul adalah aksi kejahatan dilakukan untuk persiapan lebaran. Salah satunya tentu untuk membahagiakan keluarga, selain baju dan celana baru, tentu juga untuk makanan / kue enak dan mudik.

Itulah budaya yang mulai berakar di masyarakat kita. Setiap lebaran Idul Fitri tiba, maka masyarakat yang umumnya bekerja di kota melaksanakan mudik ke kampung untuk bersilaturahmi dan bertemu dengan sanak keluarga yang di tinggalkan. Dan tentu untuk melaksanakan semua itu tidak dibutuhkan dana yang sedikit. Sebab sudah menjadi hal yang biasa bahwa menjelang hari raya 1 Syawal semua kebutuhan meningkat harganya. Muali dari bahan makanan sampai biaya perjalanan.

Lantas kita sebagai warga harus waspada dan hati-hati untuk mencegah hal-hal yang tidak kita inginkan. Mulai dari pencurian sampai pada kejahatan di perjalanan. Coba kita lihat tips menjaga lingkungan kita dari kejahatan.
1. Jangan mudah curiga, karena sekarang ini pelaku kejahatan lebih bersahabat sehingga kita tidak waspada. Yang penting adalah waspada terhadap gerak-gerik yang dilakukan orang asing (baru) dan orang-orang di sekitar kita. Waspada bukan curiga. Bisa-bisa salah tangkap nanti.
2. Gunakan sistem pengamanan ganda pada setiap objek yang dapat ditambahi pengaman. Seperti pintu rumah, kendaraan dan kontak brankas uang. Jangan gunakan pengamanan yang murahan atau yang mahalan, tetapi gunakan yang kuat dan hanya kita yang bisa membuka dan menguncinya.
3. Letakkan di tempat yang mudah terjangkau oleh pandangan mata. Sehingga jika ada sesuatu yang ganjil bisa segera terpantau dan terlihat oleh mata kita. Tetapi jangan ditempat yang membuat penasaran pelaku dan jangan mencolok bahwa itu tempat harta, tetapi yang terpenting adalah tempatnya cukup sederhana sehingga tidak mencurigakan bahwa ada harta di tempat tersebut.
4. Jangan letakkan pada satu tempat saja. Ini untuk menjaga jika kebobolan maka masih ada sisa harta kita di tempat lain.
5. Gunakan fasilitas pihak ke tiga. Seperti bank, atau bisa juga dengan menambah asuransi pada barang-barang berharga kita.
6. Jangan menyimpan dengan syarat-syarat memotong sesembahan, tetapi percayakan pada yang Kuasa, karena semua dari-Nya dan akan kembali kepada-Nya.

Sedangkan tips untuk menjaga dari tindak kejahatan di jalan ada beberapa hal, seperti di bawah ini.
1. Gunakan kendaraan yang sehat. Yaitu tidak mudah mogok di perjalanan. Dan tentu dilakukan cek pada kendaraan kita, termasuk kelengkapannya (asesoris dan surat menyurat).
2. Gunakan perabotan badan (asesoris) yang sederhana, bila perlu tidak perlu dipakai. Seperti dasi, kalung, gelang, anting besar dan gigi emas. Karena bisa menarik pelaku untuk bertindak kejahatan.
3. Jika masih ada mobil atau motor yang lama, sebaiknya tidak perlu membeli mobil atau motor yang baru hanya untuk di bawa mudik. Apalagi di kampung rata-rata paling mewah baru kendaraan sepeda. Jadi selain menghindari kejahatan di jalan, juga menghindari diri dari sifat pamer dan sombong.
4. Bawa bekal dari rumah. Minum, makan dan kebutuhan perut lain. Karena tidak sedikit kejadian berawal dari makanan.
5. Jaga kesehatan sewaktu akan melakukan perjalanan. Instirahat yang cukup dan gunakan kecepatan yang normal. Dan musti sabar, karena biasanya jalur mudik sering macet. Dengan sabar maka semua akan lancar, selain jalan bisa sedikit lapang, puasa kita juga mendapat berkah.
6. Istirahat di tempat yang ramai. Ini untuk saling menjaga di antara para pemudik. Dan istirahat di tempat yang sudah disediakan. Saat ini banyak tempat-tempat yang disediakan untuk beristirahat bagi para pemudik.
7. Jangan membawa barang yang tidak perlu. Biasanya kita membawa oleh-oleh yang di letakkan di atas kendaraan. Bawa barang yang secukupnya.
8. Bawa jumlah penumpang sesuai kemampuan kendaraan. Jika kendaraan roda dua jangan membawa penumpang lebih dari 2 orang dewasa. Jika anak-anak yang di bawa usahakan tidak lebih dari 3-4 orang dan perhatikan muatan yang dibawa.
9. Baca doa perjalanan. Serahkan semua pada yang Kuasa.

Comments